Sabtu, 11 Desember 2010

Naluri Wanitaku

Banyak yang berpendapat kalau hemat sama dengan pelit. hmm, tergantung sih kalau menurut saya. hehe, mati noh? bukan gantung diri, maksudnya tergantung situasi dan kondisi.
kalau di bilang perhitungan, ya memang adanya seperti ini sih. pelit sih bukan, ngirit tah iya.
Lha wong sudah ngirit saja kadang-kadang masih defisit, apalagi tidak?

Live is must balance.
Bolehlah sesekali jadi pribadi yang konsumtif! asal tidak berlebihan.

Jan-jane daritadi ngomong opo? gini nih maksudnya mau cerita.
kalau ada muslim fair, book fair, dan sejenisnya. dan kalau sudah di situ.
mulai deh naluri wanitaku muncul, lihat ini pengin lihat itu juga. tapi kok ya dompet kok kembang kempis?
yang pengin rok-lah, jilbab-lah, baju-lah, kenapa dari tadi pake lah? karena penginnya jamak, alias banyak deng!
Terus kalau lihat pembelajaran via dvd buat anak-anak itu lho, rasanya pengin jadi anak-anak lagi. eh salah, pengen beliin buat adikku yang masih anak-anak.
pindah ke buku-buku, waduh yang ini tidak kalah menarik.
kata mbak Rara dulu, ketika beliau menanyakan apa mimpiku?
jangan bilang kalian juga ingin menanyakan itu, oh Allah sampai saat ini belum jelas. yang jelas saya ingin menjadi socialpreneur. "bidang apa Li?" nanti deh saya menjawabnya, kalau memang sudah mendapatkan kejelasan jawaban. saat ini cenderung ke dunia pendidikan anak. entah nanti kalau ternyata saya lebih resah dengan dunia politik, wirausaha, atau pengembangan sumber daya remaja yang semakin memprihatinkan.

Akhirnya melalui proses pikir panjang yang berkepanjangan, jadi di belilah ini nih.





jangan tanyakan kenapa saya memilihnya, yang ini RAHASIA deh...

Tidak ada komentar: