Senin, 15 Juni 2015

Rumah Imut

Bagi kami, rumah bukan sekedar sebuah bangunan sekian meter persegi yang terdiri dari berbagai macam material kemudian disusun sedemikian sehingga menjadi tempat untuk berlindung dari panas dan hujan.

Bagi kami, rumah juga bukan sekedar bangunan yang terletak di titik geografis tertentu, sehingga menjadi sebuah alamat yang merupakan identitasnya agar mudah ditemukan.

Bagi kami, rumah adalah tempat dimana hati dan raga kami menyatu, membagi kisah hari demi hari. Bercanda, merajut asa dan impian di hari ini juga di masa depan.

Bagi kami, rumah adalah tempat berbagi segala hal, kebahagiaan, kesedihan, marah, gundah gulana, dan rumah selalu mampu menjadi tempat untuk meredam semua itu.

Bagi kami, rumah adalah ruang yang selalu kami rindukan ketika kami jauh darinya. Ruang yang selalu memiliki ruang di hati kami.

Alhamdulillah, salah satu big project Abi tahun ini sudah selesai, Rumah imut yang sudah satu tahun kita tempatin sekarang udah punya dapur.

Rencana pengembangan

Ruang Tamu
Maapkeun ruang tamu yang belum ada kursinya, karpetnya pindah ke belakang, jadi sisa rak buku aja yang nampang.

Ruang Keluarga
Ruang keluarga di sebelah dapur yang isinya karpet sama tv, sekaligus ruang yang berfungsi buat makan plus ngemil.

Dapur
Dapur minimalis yang gagal design, itu ada keramik 3 biji nyempil rencananya mau buat variasi eh malah jadi agak2 aneh tapi tak apalah.

Berhubung kita pengen desain rumah dengan konsep vintage shabby chic (yang pengen sih aku)  ternyata suami ngedukung dan well terpilihlah warna peach untuk ruang tamu dan ijo pastel untuk dapurnya. Sedikit banyak sih shabby chicnya maksa, karena furniture shabby chic yang lumayan mahal dibanding furniture minimalis, jadilah nabung dulu aja buat beli furniturenya. Gambar dibawah adalah rumah idaman yang semoga saja bisa diwujudkan.





*photo taken from instagram dan rumah designer cantik Ria Miranda