Rabu, 16 Januari 2013

How About My Dream?

selama ini, hal yang selalu saya impikan adalah dapat melihat nama saya sampai akhir. ya, sampai akhir sebuah proses rekruitment di sebuah perusahaan besar di negeri ini. setelah mimpi itu di depan mata, tapi tetap saja saya tak bisa menggapainya. Akhirnya saya dapat lolos semua seleksi rekruitment Bank B*N Bandung. how its my dream come true? sungguh saya menyadari sepenuhnya, kalau usaha saya tanpa kun fayakun-Nya juga tak akan menjadi apa-apa.



bekerja adalah motivasi saya untuk bisa mandiri, dan dikit-dikit ngebantu keluarga. bukankah itu ibadah? ya ibadah untuk berusaha bermanfaat untuk orang lain.

Tiba-tiba. jreng-jreeeng.ada kabar dari pulau seberang sana "Aa ga maksa dd untuk nerima aa, kalau dd mau kerja ya gpp a ga ngelarang"

Aliaaaaas saya disuruh milih menikah, atau kerja? karena menurutnya 2 tahun itu terlalu lama. ya, di B*N itu belum boleh menikah selama 2 tahun. 1 tahun masa percobaan. dan 3 tahun ikatan dinas.

bingunglah saya dibuatnya. saya coba jernihkan hati, mencoba memilih apa yang terbaik.
setelah saya coba pikirkan lg, *semoga waktu itu saya berpikir dengan keadaan yang jernih
saya bisa memahami alasan dia untuk segera menikah, dan saya putuskan untuk tidak mengambil pekerjaan tersebut.

saya harus mengubur mimpi, untuk mewujudkan mimpi yang lebih besar.

kembali lagi kepada motivasi untuk bekerja, bukankah agar saya bisa mandiri? toh saat ini juga saya sudah mandiri, sudah tidak minta-minta sama orangtua untuk urusan finansial. juga masih banyak kesibukan, ngebantu mba ah ngurus usahanya. ya, itung-itung belajar wirausaha.
toh saya masih bisa nyari pekerjaan lain, yang dekat-dekat saja, di Purwokerto misalnya. *kemarin saya juga baru saja tes di PT. Gr*ya S*tria #tuh kan Allah ga akan menutup pintu rejeki orang karena menikah kok
memangnya siapa yang ngejamin rejeki kita? kalo saya masih berkeyakinan kerja ga di perusahaan besar, ga di BUMN hidup ga sejahtera.
ah itu hanya mindset manusia bermental karyawan. kayak saya. padahal yang menjamin rezeki itu kan Dia yang Maha Kaya. belive it. bahwa rejeki itu sudah ada yang ngatur, ga harus bekerja di perusahaan besar. dan malah ga harus bekerja. lebih mulia lagi membuka lapangan kerja. sekarang saya mau fokuskan diri lagi, untuk menuju kehidupan yang sungguh juga tidak mudah.

Padahal menikah juga belum pasti, ya masih ada kemungkinan saya gak jadi menikah dan gak jadi kerja. Wallahu'alam. karena memang dia belum melamar saya secara resmi.
Bismillah, semoga semua pilihan saya mendapat barokah, untuk kehidupan saya saat ini dan kehidupan setelah kehidupan di dunia ini. Aamiin