Sabtu, 02 Januari 2010

Manajemen Koperasi

Istilah mananajemen berasal dari bahasa Italia meneggiari yang berarti mengendalikan hewan, khususnya kuda (to handle). Selanjutnya dalam perkembangannya istilah itu digunakan untuk mengendalikan suatu organisasi. Jadi, berpikir secara manajemen dapat diartikan sebagai mengendalikan, mengarahkan dan memanfaatkan segala faktor atau sumber daya yang dimiliki untuk tujuan tertentu (George Terry dalam Ign.Sukamdiyo;1996;1)
Sedangakan pengertian koperasi menurut Undang-Undang koperasi No.12 Tahun 1967 mendefinisikan koperasi sebagai organisasi ekonomi, berwatak sosial, dan dikelola berdasarkan kekeluargaan.
Dari kedua pengertian manajemen dan koperasi di atas maka dapat disimpulkan, Manajemen koperasi dapat diartikan mengendalikan, mengarahkan dan memanfaatkan segala sumber daya yang ada untuk tujuan memajukan atau mensejahterakan para anggota dan pengurus koperasi.
Dan menurut Arman D. Hutasuhut ditinjau dan sudut pandang gaya manajemen (managment style), manajemen koperasi menganut gaya partisipatif (participation management), di mana posisi anggota ditempatkan sebagai subjek dan manajemen yang aktif dalam mengendalikan manajemen perusahaannya.

Unsur-unsur organisasi koperasi umumnya terdiri dari:
a. anggota yang mendukung kelompoknya
b. mereka yang mempunyai kepentingan yang sama atau integrasi kepentingan yang lebih diarahkan kepada kepentingan ekonomis.
c. anggota yang bersedia bekerjasama dan bermotivasi swadaya
d. tujuan bersama yang ditetapkan dan disepakati bersama serta dikelola secara bersama. (Ign.Sukamdiyo;1996;10)
Dalam unsur-unsur organisasi harus pula memperhatikan tujuan umum dan tujuan khusus koperasi, dalam pencapaian tujuan tersebut tentu diperlukan fungsi dan fungsi tersebut memerlukan penjelasan agar bisa berjalan dengan baik misalnya fungsi pengawasan, dan dalam melakukan pengawasan haruslah ada pembagian tugas yang jelas ketika menjalankan tugas-tugas tersebut harus ada seseorang yang menjadi koordinator atau yang biasa sebut dengan pemimpin.

Menurut Ign.Sukamdiyo dalam organisasi koperasi ada stuktur internal dan eksternal. Struktur internal organisasi kopersi meliputi:
1. Alat kelengkapan atau Perangkat Organisasi Koperasi
a.Rapat Anggota
b.Pengurus Koperasi
c.Pengawas
2.Dewan Penasehat atau Badan Pembina
3.Manajer
Sedangkan stuktur Eksternal Organisasi Koperasi meliputi:
1.Fungsi Idiil
2.Pembinaan di Bidang Perkoperasian

Ninik widyati mengemukakan bahwa dalam masyarakat modern dewasa ini semakin menjadi penting. Masyarakat modern adalah masyarakat yang kompleks, manusia modern yang telah meningkat kecerdasan dan pengetahuan teknologinya, telah menempatakan rasionalitas, efektivitas dan efisiensi sebagai nilai moral yang tinggi.
Dari uraian tersebut dapat kita petik bahwa manajemen itu sangat diperlukan dalam koperasi, mengingat masyarakat sekarang adalah masyarakat yang modern dan sudah meningkat kecerdasan serta pengetahuan tekonologinya.
Setela kita tahu pengertian, unsur-unsur dan pentingnya manajemen koperasi tentu kita perlu tau manajemen-manajemen yang ada dalam koperasi. Baiklah, penulis akan sedikit menjelaskan diantaranya Manajemen SDM/Personalia, Manajemen Pemasaran dan Manajemen Pembelanjaan. Sebenarnya masih ada beberapa manajemen lagi seperti Manajemen Tri Partite, Manajemen Komunikasi, dll. Tetapi Karena keterbatasan penulis, maka hanya itu yang bisa penulis singgung mengenai pengertian dan fungsi dari masing-masing manajemen.

Manajemen SDM/Personalia
Dikemukakan Oleh Edilius, bahwa Dewasa ini bagian personalia semakin lazim diistilahkan sebagai bagian perencana tenaga kerja. Kondisi ini memang sulit dihindari , sebab bagian personlia dalam suatu perusahaan mempunyai wawasan tanggung jawab yang cukup luas dibidang ketenngakerjaan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Perincian pekerjaan dan persyaratan tenaga kerja, Perekrutan tenaga, Penempatan tenaga, Masalah(kesehatan,keamanan dan kesejahteraan), Masalah hubungan industrial dan perundingan serikat pekerja adalah merupakan tanggung jawab jangka pendek.
Kebutuhan tenaga kerja dimasa depan (jumlah tenaga kerja, kualitas tenaga kerja yang bersangkutan, ketrampilan, dll), Masalah pendidikan dan latihan tenaga kerja, Masalah-masalah (promosi, pemutusan hubungan kerja, dll) adalah termasuk tanggung jawab jangka panjang.
Tidak hanya tanggung jawab jangka pendek dan tanggung jawab jangka panjang saja, tetapi manajemen personalia juga mempunyai tanggung jawab untuk mewujudkan keharmonisan hubungan antara pekerja dengan pimpinan, pekerja dengan pekerjaannya serta masalah perkembngan moral kerja dan sebagainya.

Manajemen Pemasaran
Pemasaran diartikan sebagai proses usaha yang dibutuhkan dalam rangka memudahkan barang dan jasa dari lokasi produsen kedalam jangkauan konsumen akhir. Didalam proses itu terkandung Pula maksud dari produsen, yaitu berusaha memuaskan para konsumen pelanggan melalui penggunaan produknya, dan karena itu selanjutnya produsen mencapai tujuannya. Tujuan akhir setiap produsen adalah memperoleh laba melalui kepuasan konsumen. (Ninik widiyanti;1991,67) Adapun fungsi dari pemasaran atau marketing antara lain meliputi fungsi pertukaran yaitu menjual dan membeli bahan baku, fungsi pengadaan fisik meliputi pengangkuatan dan penyimpanan barang dan fungsi pemberian jasa yaitu menanggung risiko,standardisasi dan informasi pasar.
Selanjutnya dalam pemasaran itu ada tiga macam pendekatan, yang pertama pendekatan komoditi dengan cara menyelidiki seluk beluk barang yang dapat dirasa oleh konsumen seperti kualitas barang, harga, merk dan periklanan. Yang kedua adalah pendekatan kelembagaan , pendekatan yang membahas peranan distributor sperti agen, pedagang besar, pengecer. Dann yang terakhir adalh pendekatan Funsional yaitu semua proses kegiatan pokok dari awal sampai akhir.
Fungsi pemasaran yang dilakukan oleh koperasi meliputi fungsi penjualan, fungsi pembelian dan fungsi promosi. Adapun fungsi penjualan biasanya banyak dilakukan oleh koperasi produsen dimana anggota koperasi itu adalah produsen barang yang sejenis, merekapun boleh menjual barangnya sendiri ke pasar-pasar. Fungsi pembelian, fungsi ini banyak dilakukan oleh koperasi produsen yang biasanya dalam pembelian bahan baku dilakukan secara individual oleh para pengrajin padahal dalam jumlah yang relatif kecil jika barang baku yang dibutuhakan tidak ada yang ada para pengrajin malah menganngur dalam hal ini kopersi sangat bermanfaat untuk mengkoordinir pembelian barang baku tersebut. Fungsi promosi, promosi dilakukan agar produk yang kita hasilkan diketahui oleh konsumen dan agar kita juga mampu bersaing dengan produsen lain, memang dalam promosi membutuhkan biaya yang tidak sedikit, tetapi jika dilihat dari segi keberhasilan kemanfaatannya sangat besar.

Manajemen Pembelanjaan
Ign.Sukamdiyo mengemukakan, Dilihat dari strukur koperasi, masalah pembelanjaan merupakan bagian dari sistem yang dianut oleh koperasi itu sendiri yang bersumber pada dua hal yang berkaitan yaitu :
1. Pelanggan koperasi yang merupakan para anggota dan sekaligus sebagai pemilik koperasi (prisip identitas)
2. Sendi dasar dan asas koperasi Indonesia yang membedakn koperasi dengan badan usaha lainnya.
Dalam pembelanjaan bisa debedakan menjadi lima macam yaitu pembelanjaan internal koperasi, modal sendiri koperasi, pembelanjaan eksternal koperasi, modal asing pada koperasi dan cara mengatasi permodalan koperasi.
Pembelanjaan internal koperasi meliputi pembelanjaan aktif menyangkut bagaimana usaha penggunaan yang dimiliki agar bisa efisien sedangkan pembelanjaan pasif menyangkut bagaimana caranya untuk mencari dana dengan seefisien mungkin. dalam pembelanjaan aktif tentunya jangan sampai ada dana yang menganngur terlalu besar karena akan mengakibatkan ketidak efisienan dari segi biaya bunga tetapi juga jangan sampai ada kekuarangan dana agar tidak mempersempit kesempatan memperoleh laba. Bila besarnya pembelanjaan aktif dan pembelanjaan pasif seimbang maka keadaan keuangan perusahaan menunjukan suatu pembelanjaan yang efisien.
Modal sendiri koperasi terdiri dari simpanan pokok dan simpanan wajib, sisa hasil usaha yang tidak dibagikan, hibah, simpanan wajib khusus, dan simpanan sukarela.
Pembelanjaan eksternal koperasi atau pembelanjaan dari luar adalah usaha yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dana yang bersal dari luar perusahaan. Modal eksternal dapt diperoleh melalui: pinjaman dari perbankan, pinjaman dari induk koperasi, gabungan koperasi dan dari pusat koperasi. Pinjaman dari pembeli, penjual, dan sejawat koperasi. Pinjaman dari lembaga keuangan lainnya sperti perusahaan asuransi. Pinjaman dari perusahaan swasta. Pinjaman dalam bentuk uang atau saham dari BUMN dan BUMS. Penerbitan obligasi.
Dalam pemilihan modal eksternal, manajemen harus pandai memilih sumber dana yang murah dan mudah manajemen juga harus memperhatikan kemampuan perusahaan.
Modal asing pada koperasi, modal asing adalah sejumlah modal yang digunakan oleh perusahaan kopersi yang berasal dari luar koperasi.
Cara mengatasi permodalan koperasi bisa dilakukan dengan pemanfaatan modal koperasi sperti simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan wajib khusus, sisa hasil usaha, cadangan-cadangan dan dengan cara pemanfaatan modal asing seperti kredit penjual, kredit pembeli, simpanan sukarela dari anggota, model bapak angakat atau bapak asuh, kredit atau dana dan cara pembelanjaan modern.

Tidak ada komentar: