Sabtu, 17 Juli 2010

Gamelan Bukan Sekadar Benda Mati


YOGYAKARTA, KOMPAS.com--Gamelan semestinya tidak dipandang hanya sebagai benda mati yang bisa menghasilkan nada-nada indah, tetapi lebih dari itu gamelan adalah kehidupan yang bisa tumbuh dan berkembang.

"Almarhum Sapto Raharjo pernah mengatakan gamelan bukan sekadar benda mati yang kuno dan usang, yang kemudian dimasukkan ke museum," kata General Manajer Yogyakarta Gamelan Festival (YGF) 2010 Setyaji Dewanto pada pembukaan festival ini, di Yogyakarta, Jumat malam.

Ia mengatakan gamelan adalah sebuah semangat kehidupan, sedangkan alat musik yang biasa dimainkan hanya sebagai medium untuk menyalurkan semangat itu. "Walaupun diciptakan sejak berabad-abad lalu, tetapi gamelan dapat hidup selaras dengan zaman," katanya.

Menurut dia, meskipun gamelan dapat menyesuaikan zaman, tetapi ada pakem dari gamelan yang tidak bisa ditinggalkan. "Pakem inilah yang kemudian disebut sebagai ciri kepribadian atau identitas gamelan," katanya.

YGF 2010 digelar pada 16-18 Juli dengan menampilkan 11 peserta dari Indonesia, Perancis, Singapura, dan Amerika Serikat.

Sejak pertama kali digelar pada 1995, YGF telah meluaskan jaringan ke 34 negara.

Pada pembukaan YGF ke-15 ini juga ditampilkan Kelompok Pengrawit Heboh (KPH) X pimpinan Alex Dea dari Amerika Serikat.

oase.kompas.com/read/2010/07/17/06335472/Gamelan.Bukan.Sekadar.Benda.Mati

Tidak ada komentar: