Sabtu, 14 Mei 2011

Kebijakan oh Kebijakan

Hey Bung. Mereka juga butuh makan. usahlah kau usir mereka Apa agar kau di anggap berprestasi?? tapi seenak perutmu sendiri kau buat mereka kelaparan

Apapun alasannya pokoknya saya tetap tidak setuju. dan saya termasuk orang-orang yang menentang keras itu para Pamong Praja yang seenak jidat mereka merampas hak orang lain. bukannya kebijakan itu di buat untuk kemakmuaran rakyatnya??? lantas dampak apa yang diberikan oleh keindahan tak bermakna seperti itu. kalau hanya menginginkan piala adipura. tapi rakyatmu mati kelaparan.
buat apa tata letak kota indah tapi untuk membeli satu helai kain saja rakyatmu tergopoh-gopoh kesusahan???
buat apa???
nanti kalau mereka menjadi pengemis jalanan kau usir juga.
hey, mereka itu bukan sampah masyarakat. saya akui mereka orang-orang hebat malah. lha gimana nggak hebat???
dulu waktu masih muda kau rampas hak mereka mengenyam pendidikan, ya karena apalagi kalau bukan karena kebijakanmu yang membuat mereka tak bisa membayar mahalnya biaya pendidikan di negeri sendiri. akhirya mereka untuk memutuskan mencari penghidupan dengan cara mereka sendiri. dan kau masih menganggap salah???

mereka itu manusia-manusia merdeka, karena tidak menggantungkan diri kepada orang lain.
memangnya kau mampu menyediakan mereka lapangan pekerjaan???
toh katanya di negeri ini yang bisa berkecimpung di dunia keja juga orang-ornag yang berpendidikan. dulu kau sudah merampas hak mereka bukan???
hak untuk mendapat pendidikan. dan sekarang kau rampas lagi hak mereka untuk hidup layak? ah miris sekali negeriku.

mbok ya kalau membuat kebijakan itu dipikir dulu. di analisis dulu. perekonomian rakyat sendiri dimatikan. nah sementara Mcd, Breadtalk, KFC, J-CO dan apa lah itu lain-lainya. kau dengan tangan lapang menerima mereka masuk. bahkan kau kira kalau sebuah kota tidak ada makanan seperti itu belum dikatakan maju. kalau seperti ini siapa yang bisa disalahkan???
mungkin PKL-PKL itu untuk menyewa kios saja tak mampu bung. makanya mereka berjualan sedapatnya tempat.
menurut saya selama tidak menggangu-menggangu amat. dipikirkan dulu manfaat dan mudhorotnya Bung,

kalau tidak punya solusi ya tidak usahlah kalian bertindak dengan alibi "ini sudah peraturan, sudah ada undang-undangnya"
peraturan itu kalau tidak baik tidak usah dipatuhi kali Bung, wong peraturan dibuat agar oarnag lain merasa nyaman dan mendapat hak mereka kok.

Contohnya saja nih di Sunmor (Sunday Morning) yang letaknya di Lembah UGM dan bukanya kalau minggu pagi. seperti ini nih baru namanya solusi. Pasar Minggu pagi ini biasanya jam 5 pagi PKL-PKL yang berjualan sudah mendasarkan dagangan mereka. Masyarakat Jogja juga sekali berbelanja disini, mungkin karena harganya relatif murah dan banyak piliha.
atau sepanjang jalanan di Malioboro, bukankan PKL-PKL yang membuat karakter Jogja kuat dengan Kesederhanaanya? malah mereka yang membuat suasana Malioboro menjadi hidup. Apa Sri Sultan mengusir mereka? Apa Jogja masih kurang berprestasi? dengan memberikan hak-hak rakyat kecil bukankah tidak menghalangi Jogja mengukir prestasi?

jadi Bung, Indah tidak sama dengan penggusuran

Sabtu, 07 Mei 2011

Fikih Wanita


Pengin punya buku ini, biar aku lebih tau lagi... bagaimana seharusnya wanita bersikap...